JAM

Rabu, 29 Februari 2012

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA UPACARA PENEGAK


KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 178 TAHUN 1979
PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA
............................
Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut : 
a. Kerapian setiap anggota ambalan
b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
c. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
d. Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana
e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pimpinan Sangga pindah ke tempat Pimpinan Sangga
f. Para Pimpinan Sangga sesudah laporan mengambil tempat disebelah kana barisan
g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para Pimpinan Sangga 
h. Pradana mengambil tempat didepan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku
i. Petagas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana pemimpin penghormatan
j. Pembacaan Dasa darma atau sandi Ambalan oleh petugas
k. Pembina Penegak membaca Pancasila diikuti oleh anggota Ambalan
l. Pengumuman dari Pradana/Pembina
m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan 

Pt. 39. Upacara Penutupan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut : 
a. Kerapian Setiap anggota Ambalan
b. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
c. 1) Pemimpi Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan
2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ketempat Pimpinan Sangga
d. Pradana menjemput pembina Penegak dan mengantarkannya kesebelah kanan barisan 
e. Pradana mengambil tempat didepan barisan sesuai dengan adat ambalan yang berlaku
f. Petugas bendera menunkan bendera untuj disimpan
g. Penbacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas
h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain
i. Pradana memimpin doa sesuia dengan agama dan kepercayaan masing-masing
j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak
k. Pradana membubarkan barisan

Pt. 40. Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan dengan jalan sebagai berikut : 
a. Tamu ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atua pembina
b. Pradana dan Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota ambalan
c. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan
d. Barisan dibubarkan, lanjutkan dengan acara latihan

Pt. 41. Upacara Peneriman Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan Latihan dengan jalan sebagai berikut:
a. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan 
b. Tamu Ambalan berada ditempat yang telah disediakan
c. Penagak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan
d. Tamu Ambalan dijemput oleh petugas untuk menghadap kepada Ambalan
e. Pengantar kata Pradana / Pembina
f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calaon penegak
g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat
h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon
i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya diAmbalan
j. Ucapan selamat dari anggota Ambalandilanjutkan dengan acara latihan

Pt. 42. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri Calon Penegak lainnya pelaksanaannya diatur sebagai berikut:
a. Sangga kerja menyiapkan perlengkapan Upacara
b. Calon Penegak yang akan dilantik duantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri kehadapan Pembina 
c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan Calon

d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali kesangganya
e. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas kesebelah kanan depan Pembina, anggota Ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana atau petugas
f. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum antara Pembina dengan Calon
g. Pembina memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya
i. Ucapan janji Trysatya yang dituntun oleh Penbima Penegak,dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan didada kiri tepat dengan jantungnyakemudian disusul dengan penyematan tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri
j. Penghormatan ambalan kepada Penegak yang baru dilantik
k. Ucapan selamat dari anggota Ambalan
l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali kesangganya

Pt. 43 Upacara Kenaikan Tingkat Penegak Bantara Menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut:
a. Pradana atau Pembina Penegakmengumpulkan anggota Ambalan 
b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya kehadapan Pembina
c. Pembina mint peryataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan
d. Para pendamping kembali ketempat
e. Tanya jawab tentang SKU antara Pembina dengan Penegak Bantara yang akan naik tingkat
f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas kesebelah kanan depan Pembina
g. Pembina memberikan bendera Sang MerahPutih kepada penegak yang bersangkutan 
h. Pembina melepas tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya
i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh penagak yang bersangkutan
j. Penegak Bantara yang akan naik tingkat mengulang janji Trisatya, dituntun oleh Pembina dengan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan didadad kiri tepat dengan jantungnya
k. Pembina memimpin doa dengan agama dan kepercayaan masing-masing
l. Ucapan selamat dari anggota Ambalan 
m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara

Pt. 44. Upacara Pemberian Tanda kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan/ Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut: 
a. Penegak yang akan menerima TKK dipanggil kedepan Pembina
b. Tany jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi
c. Penyematan TKK dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina
d. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana, untuk meneruskan acara

Pt. 45. Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega dilakukan sebagai berikut:
a. Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
b. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kedepanPembina Penegak
c. Penjelasan Pembina bhw kepindahannya bukan karna kecakapannya melainkan karna usianya
d. Penegak yang akan pindah minta diri kepada Ambalan
e. Pembina menyerhkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega
f. Pembina Recana Pandega menerimanya ssuia dengan adat Recana yang berlaku

Pt. 46. Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal,diluar pertemuan rutin
a. Dilaksanakan oleh sangga kerja / panitia
b. Cara upacara tersebut meliputi:
1) Penjelasan Pembina
2) Penegak yang bersangkutan minta diri
3) Sambutan Wakil anggota Ambalan 

4) Kata pelepasan Pembina Penegak dan menyerahkan surat keterangan 
5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan Ambalan 
6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak
7) Ramah tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan 

SKU dalam bentuk WORD



1   1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasadarma

DASADARMA PRAMUKA

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih saying sesame manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin trampil dan gembira.
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

PENEGAK BANTARA 
1. Islam
- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
- Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu
- Mampu menjelaskan makna berpuasa serta jenis - jenis Puasa
- Tahu tata cara merawat jenazah
- Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat
- Dapat menghafal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut
Khatolik
- Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katoliki
- Dapat memimpin doa dan membangun membuat gerakan cinta pada keberagaman agama di luar gereja katolik
Protestan
- Mendalami hukum Kasih dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

Hindu
- Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia
- Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan persembahyangan sehari-hari dan hari besar keagamaan Hindu
- Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu.
- Dapat menjelaskan makna dan hekekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan.
- Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
- Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita.
- Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan
Buddha
- Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
- Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
- Menjelaskan sejarah Buddha Gotama
- Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung 
2. Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada 
sesama teman 
3. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik 
4. Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti 
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan 
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian
diperolehnya dari usaha sendiri 
7. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari 
8. Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan. 
9. Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali. 
10. Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali. 
11. Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka 
12. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia 
13. Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam 
pengembaraan. 
14. Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 
15. Dapat menjelaskkan tentang organisasi ASEAN dan PBB 
16. Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan. 
17. Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat. 
18. Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan 
sehari-hari. 
19. Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) 
cabang olahraga tim. 
20. Dapat menjelaskan perkembangan fisik antara laki-laki dan perempuan 
21. Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris berbaris 
kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan di tempat, 
22. Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan 
perilaku tidak sehat. 
23. Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut - turut 

PENEGAK LAKSANA 
1. Islam
- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam di muka pasukan Penggalang atau Satuan Penegak
- Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan sholat dan dapat mendirikan Sholat sunah berjamaah
- Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa serta dapat melakukan salah satu puasa sunah
- Memahami tata cara merawat jenazah
- Pernah menjadi amil zakat
- Dapat menghafal ayat tematik, dari alquran dan mampu menjelaskannya
Khatolik
- Memahami dan mendalami 7 sakramen
- Dapat menghafal dan menghayati akan riwayat salah satu Santo / Santa 
Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari
Protestan
- Dapat memberi kesaksian didepan jemaat atau teman sebaya
- Dapat berpartisipasi aktif dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan kemampuannya
- Telah mengikuti pengajaran Agama (Katekisasi)
Hindu
- Dapat menjelaskan sejarah kerajaan /candi – candi agama Hindu di Indonesia
- Dapat melafalkan dan bertindak sebagai pemimpin persembahyangan Panca Sembah.
- Dapat menjelaskan Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk untuk penyempurnaan kelahiran berikutnya.
- Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata
- Dapat melakukan gerakan dan menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan Yoga Asanas.
- Dapat melafalkan dan mengkidungkan lebih dari satu bentuk Dharma Gita
- Dapat menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni sakral keagamaan Hindu.
Buddha
- Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha;hari Waisak, Asadha, Kathina, Maggapuja)
- Saddha: Mendiskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka
- Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa
- Mendiskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan
- Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam tripitaka 
2. Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, 
sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya 
3. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan 
4. Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan bulan 
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian 
diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi 
keuangan 
7. Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik 
8. Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan 
9. Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali 
10. Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah 
11. Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan 
12. Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia 
13. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan perkemahan 
selama minimal 3 hari 
14. Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih
15. Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB 
16. Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang. 
17. Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna. 
18. Dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan pionering, yang dapat digunakan 
masyarakat Secara berkelompok . 
19. Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan menguasai 1 
(satu) cabang olahraga lainnya. 
20. Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi 
21. Dapat mempersiapkan susunan dan pelaksana upacara, telah mempersiapkan minimal 3 kali 
upacara, telah menjadi pelaksana upacara minimal 3 kali. 
22. Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan 
penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat. 
23. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari berturut-turut

Sabtu, 25 Februari 2012

PANTUN PENDIDIKAN



Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat
Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka
Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong
Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai
Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja

Kamis, 23 Februari 2012

UKHTI (saudara perempuan)

Ukhti, milikilah duri setajam mawar :)

 

oleh Prisca Khalifah Khalifah pada 1 Desember 2011 pukul 12:20
Bismillahirrahmanirrahim..
Mataku menangkap sesosok wanita yang duduk tak jauh dariku. Di angkot yang sesak dan pengap ini, dia asik dengan dunianya sendiri. Entah apa yang sedang dia lakukan, dia hanya tertunduk tapi tidak tidur namun mulutnya terus berkomat kamit.
Aku memperhatikannya karena dia paling berbeda dari orang-orang yang ada di dalam angkot ini. Baju panjangnya, kerudung di kepalanya, seolah-olah tidak mengganggunya dari kesumpekan angkot ini.
Aah..daripada mikirin keanehannya dengan segala komat kamitnya, lebih baik aku membalas senyuman cowok di depanku yang dari tadi memperhatikanku.
***
Sedikit kisah menarik dalam kehidupan yang dialami sebagian wanita dan sebagian wanita yang lainnya dengan sudut yang berbeda.
Ada wanita yang bangga menjadi objek perhatian orang lain terutama laki-laki, pakaian yang menonjolkan aurat ataupun dandanan yang mencolok seolah-olah sudah menjadi sebuah kewajaran. Justru bila wanita yang tidak menonjolkan atau tidak berdandan yang menarik akan dipandang aneh.
Katanya kalau nggak kelihatan auratnya, nggak gaul. Kalau nggak dandan, nggak eksis. Dan kalau-kalau yang lain, yang membuat banyak wanita perlu menonjolkan dirinya hanya untuk mendapatkan sebuah pengakuan dan sebuah kebanggaan diri. Kehormatan dan rasa malu seakan-akan punah begitu saja bila dihadapkan dengan keinginan untuk diperhatikan banyak orang.
Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Apa kamu sebagai wanita mau disamakan dengan punuk unta yang miring? atau kah kamu bangga dengan pakaian tapi telanjang? Berlenggak lenggok tanpa rasa malu apalagi menjaga kehormatan di depan yang bukan mahromnya. Coba kamu renungkan sejenak, apakah kamu enggan mencium bau surga padahal bau surga itu bisa tercium dari jarak ribuan kilometer?
Hanya karena ingin dibilang gaul, kamu rela disamkan dengan unta. Apalagi hanya gara-gara ingin diakui sebagai wanita yang tidak ketinggalan jaman dengan pakaian telanjang dan tabarruj, kamu dengan mudahnya merelakan surga. Naudzubillah.
Ukhti, karena kau adalah saudariku. Maka milikilah duri setajam mawar yang mampu melindungi dirimu dari keangkuhan pemangsa.
Ukhti, karena kau adalah saudariku. Maka milikilah duri setajam mawar yang mampu menjagamu dari sembarang tangan, karena dirimu bukan lah barang murah yang mampu disentuh siapapun dengan mudah.
Ukhti, karena aku sayang padamu. Maka milikilah duri setajam mawar melalui jilbabmu dan kehormatanmu karena kau adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia.
Wallahua’lam bish shawwab.