JAM

Kamis, 03 Mei 2012

DASA DARMA PRAMUKA :

Dasa Darma pramuka Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral. Dalam kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma menjadi materi wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, ramu, rakit, dan terap. KALAU dilihat dari isi materi tersebut, ternyata Dasa Darma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai pribadi manusia seutuhnya. Metode penghafalan materi tersebut dalam kegiatan Pramuka sudah banyak yang diperkenalkan oleh para pembina, dengan cara tersendiri. Penulis pun sebagai pembina di lapangan memiliki cara atau pedoman agar siswa dapat menghafal Dasa Darma Pramuka dengan mudah. Pedoman itu adalah Ta-Ci-Pa-Pat-Re-Ra-He-Di-Ber-Su. Dasa Darma Pramuka itu 1. Ta: Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim mengerjakan salat lima kali sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-lain. 2. Ci: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain. 3. Pa: Patriot yang sopan dan ksatria. Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat. 4. Pat: Patuh dan suka bermusyawarah. Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan. 5. Re: Rela menolong dan tabah. Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan. 6. Ra: Rajin, terampil, dan gembira. Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira. 7. He: Hemat, cermat, dan bersahaja. Ada ungkapan yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat, tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya. Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, bersahaja dalam bergaul. 8. Di: Disipilin, berani, dan setia. Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia. 9. Ber: Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita. 10. Suc: Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki. Jika semua anggota Pramuka memahami itu semua, insya Allah ia akan menjadi pribadi yang tangguh, bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa, dan negara.

BANGGA MENJADI PRAMUKA INDONESIA

“Bangga menjadi Pramuka Indonesia.” Kalimat tersebut dijadikan semboyan dalam pencitraan Gerakan Pramuka yang dimotori oleh salah satu Kwartir Daerah di Indonesia. Kita sebagai anggota suatu organisasi memang harus bangga terhadap apa yang sedang kita tekuni, kita jalani, dan kita jadikan wadah pengembangan diri. Memilih Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang menjembatani antara masa anak-anak kita, menyeberangi masa remaja kita, dan meniti menuju masa dewasa tentu saja adalah salah satu pilihan terbaik yang dimiliki para pemuda, terutama pemuda Indonesia. Para insan pramuka tentunya masih mengingat betul alasan kedatangan Raja Swiss ke Indonesia khususnya ke Kwarda DIY dan Kwartir Cabang Kabupaten Magelang awal tahun 2012 kemarin. Menurut pandangan beliau Gerakan Pramuka adalah organisasi yang pantas mendapatkan julukan “Mesangger Of Peace”. Pembawa misi perdamaian. Kenapa? Karena kita tahu sendiri bahwa Gerakan Pramuka selain berasaskan Pancasila yang menyemaikan nilai-nilai luhur bangsa, organisasi yang dipimpin oleh Mantan Menteri Kesehatan ini juga tidak pernah memberikan celah-celah tumbuhnya bibit politik di dalamnya. Pramuka netral dalam artian yang sesungguhnya. Merupakan hal yang amat menyalahi asas dan prinsip yang sudah dipahami bersama jika pada unsur kegiatannya, pada visi pelaksanaannya, dan pada orientasi pembinaannya dibumbui “politik praktis”. Selain karena Gerakan Pramuka merupakan organisasi nonpolitik, organisasi ini juga memiliki struktur yang mengakar dengan Pemerintah dari jajaran nasional sampai pedesaan sehingga menyentuh hampir semua lapisan masyarakat. Mulai dari jabatan Ketua Majelis Pembimbing Nasional yang dirangkap oleh Presiden sampai dengan Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan yang pada umumnya dirangkap oleh Kepala Sekolah. Pramuka menjadi konsumsi yang terus dibutuhkan oleh para anak-anak, pemuda, maupun para pakar pendidikan atau kepemudaan di daerahnya. Mengapa? Karena meskipun sistem strutural Pramuka terintegrasi dengan Pemerintahan, namun pelaksanaan kegiatannya memiliki metode-metode yang jauh lebih fleksibel seperti Pendidikan di luar ruangan, belajar sambil melakukan, pengamalan sistem among, dan sebagainya. Betul sekali. Pramuka sangat portable, seperti filosofi pohon kelapa yang dapat tumbuh dimana-mana, Pramuka sangat sesuai apabila diterapkan sebagai pendidikan di lapangan, namun juga tidak kalah proporsional jika harus dituntut formal apabila bersinggungan dengan pejabat-pejabat sepaket dengan protokolernya yang begitu disiplin menginginkan performa terbaik. Dan yang patut kalian banggakan lagi adalah Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi yang diberi amanah untuk mengenakan bendera kebangsaan di seragam hariannya dalam bentuk setangan leher dan pita leher merah putih. Kita bandingkan saja dengan para tentara dan polisi dimana mereka merupakan tonggak pertahanan dan ketertiban bangsa Indonesia. Mereka bekerja siang dan malam, mengamankan, menertibkan, mempertahankan, berjuang, bahkan tak sedikit yang mengorbankan banyak hal termasuk harta, benda, waktu sampai nyawa demi negara. Sudah selayaknya kita bangga mengenakan seragam pramuka dengan berkalung setangan leher, karena orang-orang yang berjuang demi negara (baca: polisi dan tentara) saja tidak mendapat kehormatan untuk mengenakan merah putih di dadanya. Tapi kita, sebagai anggota gerakan pramuka kadang malah menganggap kain merah dan putih itu mengganggu atau bahkan membuat kita tidak nyaman beraktifitas apabila terus mengenakannya. Sekali lagi, seharusnya kita bangga diberi kesempatan untuk terus dan tetap menjaga simbol kemerdekaan bangsa kita yakni merah putih. Bahkan aturan untuk mengenakannya di leher menyimpan filosofi yang sangat mendalam yakni diharapkan dengan adanya merah putih yang ‘mengikat’ leher kita, kita memiliki kendali dalam berperilaku agar selalu dapat menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar kita. Merah putih di leher kita juga merupakan satu pesan dari para pendiri Gerakan Pramuka bahwa “anggota Gerakan Pramuka merupakan lapis kedua dari pertahanan bangsa, setelah Tentara Nasional Indonesia.” Luar biasa! Sekarang tanyakan pada diri kita, sudahkah kita menghargai setangan leher dan pita leher sebagai amanah estafet pertahanan bangsa? Pertahanan yang tidak hanya dinilai dari fisik saja, tapi juga pertahanan dalam hal sosial, budaya, pendidikan, dan masih banyak lagi. Gerakan Pramuka memang bukan segalanya tapi segalanya ada di Gerakan Pramuka. Pernyataan itu sangat tepat ketika kita mulai merambah ke dunia ke-Sakaan. Satuan Karya merupakan wadah pengembangan bakat dan minat anggota Gerakan Pramuka pada suatu bidang tertentu. Kenapa semuanya ada di Pramuka? Karena hampir semua aspek yang dinilai kontributif untuk bangsa terintegrasi dalam satuan karya. Bagi anggota Pramuka yang menyukai dunia militer, ada Saka Wirakartika yang siap membagi ilmu survival, navigasi darat, mountaineering dan berbagai keterampilan lain. Bagi yang tertarik dengan aeromodelling ada Saka Dirgantara yang menampung para calon perancang pesawat masa depan. Bagi yang tertarik dengan kelautan, Saka Bahari siap menjadi wadah pengembangan diri. Ada Saka Bhayangkara yang aksinya sudah tidak diragukan lagi untuk mengamankan dan menertibkan masyarakat di bawah bimbingan Kepolisian Negara Indonesia. Saka Bakti Husada bagi para anggota Gerakan Pramuka yang berminat dengan kesehatan. Saka Wanabakti, menampung anggota Gerakan Pramuka yang memiliki passion di bidang kehutanan,dan masih banyak Saka lain yang tentunya mampu mewadahi aktifitas kita, mampu mengembangkan kemampuan kita, dan yang terpenting adalah mampu memfasilitasi peran serta kita dalam membangun masyarakat sejak dini. Nah, satuan karya apa yang kalian minati? Apabila dijelaskan satu persatu, banyak sekali hal-hal yang membuat kita semakin bangga menjadi anggota Gerakan Pramuka. Namun tentunya masing-masing pribadi memiliki kebanggaan tersendiri dengan organisasi berjenjang ini. Mungkin hal terakhir yang bisa kita bahas mengenai kebanggaan sebagai anggota Gerakan Pramuka adalah mulai tersadarnya Pimpinan Bangsa kita (baca:Pak Presiden) mengenai seberapa pentingnya Gerakan Pramuka sebagai benteng perlindungan terhadap imbas negatif globalisasi sosial, budaya, dan teknologi yang menimpa remaja saat ini. Dengan ‘menitipkan’ amanahnya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga dan Menteri Pendidikan, setidaknya SBY mengawali Revitalisasi Gerakan Pramuka dengan rapi semenjak tahun 2006 sampai pada disahkannya UU No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka sudah mendapatkan perhatian dari seantero negeri. Mari buktikan bahwa kita sebagai anggota Gerakan Pramuka mampu menjadi Messanger Of Peace sekaligus kontributor Pembangunan Moral bangsa. Buktikan bahwa Gerakan Pramuka adalah solusi bagi dekadensi moral yang sedang menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Buktikan pula dengan sederhana, bahwa anggota Gerakan Pramuka mampu menjadi teladan di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Buktikan bahwa kalian bangga menjadi Pramuka! Oleh: Hafizhah Lukitasari penulis adalah Anggota Dewan Kerja Daerah Kwartir Daerah jawa Tengah Sumber

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKAA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA BAB I PENDAHULUAN Umum Gerakan Pramuka dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan non-formal di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga, menyelenggarakan berbagai upaya untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka seperti yang dirumuskan di dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Upaya untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka diarahkan pada pendidikan dan pembinaan sosial, mental, moral, spiritual, fisik, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman, melalui kegiatan yang dijalankan dengan praktik secara praktis menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta kiasan dasar. Untuk menunjang usaha-usaha tersebut, maka Kwartir Nasional dan Kwartir Daerah dapat membentuk satuan komunitas pramuka yang berfungsi menghimpun dan mengkoordinasikan kegiatan gugus depan berbasis profesi, aspirasi atau agama, baik yang berada di gugus depan berbasis satuan pendidikan maupun gugus depan berbasis komunitas. Dalam melaksanakan kegiatannya satuan komunitas pramuka dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk tercapainya tujuan pendidikan Gerakan Pramuka Maksud dan tujuan Maksud disusunnya Petunjuk Penyelenggaraan ini adalah untuk memberi pedoman bagi satuan organisasi Gerakan Pramuka yaitu Gugus Depan dan Kwartir dalam membina dan mengembangkan satuan komunitas pramuka. Tujuan disusunnya Petunjuk Penyelenggaraan ini adalah untuk mengatur pembinaan dan pengembangan satuan komunitas pramuka. Dasar Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Sistematika Petunjuk penyelenggaraan berisi hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan satuan komunitas pramuka pada umumnya, dengan sistematika sebagai berikut: Pendahuluan Pengertian dan Tujuan Sifat dan Fungsi Organisasi Nama dan Atribut Kegiatan Aturan Internal Penutup BAB II PENGERTIAN DAN TUJUAN Pengertian Satuan Komunitas Pramuka selanjutnya disingkat Sako adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis antara lain profesi, aspirasi dan agama. Sako merupakan organisasi pendukung Gerakan Pramuka. Sako merupakan himpunan dari gugus depan berbasis komunitas dan berbasis satuan pendidikan yang mempunyai kesamaan profesi, aspirasi dan agama. Tujuan Sako bertujuan untuk memberikan wadah bagi gugus depan berbasis satuan pendidikan dan gugus depan berbasis komunitas. BAB III SIFAT DAN FUNGSI 1. Sifat Sako terbuka bagi gugus depan yang memiliki kesamaan profesi, aspirasi dan agama. 2. Fungsi Sako berfungsi sebagai koordinator kegiatan pembinaan gugus depan yang berbasis satuan pendidikan dan gugus depan berbasis komunitas. BAB IV ORGANISASI Syarat Pembentukan Sako dapat dibentuk pada tingkat Daerah dan tingkat Nasional Sako tingkat daerah dapat dibentuk apabila memiliki sedikitnya 2 kwartir cabang, yang memiliki gugus depan yang berminat bergabung ke dalam satuan komunitas. Sako tingkat Nasional dapat dibentuk apabila memiliki 3 daerah yang sudah memenuhi persyaratan sebagaimana dalam Bab IV pasal 1 huruf b di atas. Sako tingkat daerah mendaftarkan diri kepada Kwartir Daerah Gerakan Pramuka. Sako tingkat nasional mendaftarkan diri kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kepengurusan Sako dipimpin oleh Pimpinan Sako (Pinsako), yang sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, sekretaris dan bendahara. Ketua Pinsako diangkat dan ditetapkan sebagai andalan pada kwartir yang bersangkutan. Masa bakti Pinsako sesuai dengan masa bakti kwartir yang bersangkutan. Majelis Pembimbing Jika dipandang perlu dapat dibentuk Majelis Pembimbing Sako (Mabi Sako) Mabi Sako terdiri dari : Tokoh dari komunitas yang bersangkutan Orang tua peserta didik Ketua Sako b. Mabi Sako sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara c. Masa bakti Mabi Sako sesuai dengan masa bakti kwartir yang bersangkutan Pengesahan dan pelantikan a. Pengesahan Sako dilaksanakan oleh kwartir yang bersangkutan b. Pinsako dan Mabi Sako dilantik oleh Ketua kwartir yang bersangkutan BAB V NAMA DAN ATRIBUT 1. Nama a. Nama Sako dipilih oleh Sako yang bersangkutan dan disahkan oleh Kwartir Nasional b. Nama Sako menggunakan istilah/sebutan yang bermakna simbolik bagi Sako tersebut. 2. Atribut a. Bendera diusulkan oleh Sako dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional b. Pakaian seragam Sako sama dengan pakaian seragam yang berlaku bagi anggota gerakan pramuka sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kwatir Nasional. c. Tanda Pengenal Sako sama dengan tanda pengenal anggota Gerakan Pramuka ditambah dengan tanda pengenal khusus berupa badge Sako yang dibuat oleh Sako masing-masing dan disetujui oleh Kwartir Nasional. BAB VI KEGIATAN Sako dapat mengadakan kegiatan kepramukaan diantara sesama gugus depan anggotanya, maupun gugus depan lain ditingkat cabang/daerah/nasional. 2. Kegiatan sebagaimana dimaksud pada butir 1, dilaporkan kepada kwartir sesuai dengan tingkatan kegiatan masing-masing. BAB VII ATURAN INTERNAL Sako menyusun aturan internal yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 2. Aturan internal tersebut memuat antara lain: a. Musyawarah sebagai forum tertinggi Sako. b. Rapat-rapat. c. Pendapatan dan Kekayaan. 3. Aturan internal disahkan dalam musyawarah sako BAB VIII PENUTUP Petunjuk Penyelenggaraan ini hanya mengatur hal-hal pokok tentang Satuan Komunitas Pramuka. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan ini akan diatur tersendiri oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

REKOMENDASI MUNAS

REKOMENDASI MUNAS LUAR BIASA GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 Oleh Catur Prasetyo Soekasdi di Pramuka KAL-BAR · Sunting Dokumen Rekomendasi munaslub Dari page Kwartir Nasional REKOMENDASI MUNAS LUAR BIASA GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 Berdasarkan hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa Gerakan Pramuka tahun 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 28 – 29 April 2012 bertempat di Komplek Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, telah dihasilkan beberapa rekomendasi sebagai berikut : 1. Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munaslub agar ditetapkan dengan Peraturan Presiden tentang pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 2. Untuk menunjang tugas yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 diusulkan dalam Peraturan Presiden yang akan dikeluarkan dicantumkan bantuan dana melalui anggaran APBN/APBD minimal sebesar 10% dari anggaran pendidikan. 3. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 diusulkan dalam perpres yang akan dikeluarkan dicantumkan bantuan anggaran APBN/APBD disalurkan langsung kepada kwartir. 4. Untuk memperkuat persatuan dan kesatuan NKRI yang menjadi nafas utama Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 diusulkan dalam Peraturan Presiden yang akan dikeluarkan dicantumkan himbauan kepada semua perkumpulan kepanduan di luar Gerakan Pramuka untuk bergabung dalam Satuan Komunitas Pramuka. 5. Dalam rangka menjaga aset tidak bergerak Gerakan Pramuka khususnya Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) maka kepada Kwartir Nasional agar melengkapi perjanjian pengembangan TRW dengan kajian aspek yuridis, historis, ekonomis, sosiologis dengan memperhatikan AD/ART hasil Munaslub tahun 2012. 6. Kwartir agar melakukan optimalisasi pengelolaan aset di seluruh tingkatan Gerakan Pramuka. 7. Agar Kwarnas memberikan perlindungan hak atas kekayaan intelektual. 8. Dalam rangka percepatan informasi hasil Munaslub agar segera dilakukan sosialisasi sampai ke seluruh jajaran gerakan pramuka. 9. Untuk membangun kompetensi, kerjasama, dan kebersamaan diperlukan Korps Pelatih pada tingkat Cabang, Daerah dan Nasional. 10. Dengan banyaknya Perguruan Tinggi terutama pada FKIP yang melaksanakan mata kuliah Kepramukaan agar Kwarnas Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Kemendikbud (Dirjen Dikti) untuk menyusun kurikulum mata kuliah Kepramukaan tersebut. 11. Akan membentuk tim kecil untuk mengharmonisasikan pasal-pasal dalam AD/ART dan memperbaiki salah ketik konsistensi isi AD/ART. Jakarta, 29 April 2012 Presidium Munaslub Gerakan Pramuka Tahun 2012 1.Dr. Noor Bahry Noer, Msc Kwarnas ketua, (............................) 2.Ir. Amir Kedang, Msi Kwarda NTT Sekretaris, (............................) 3.Azhari Basar Kwarda Aceh Anggota, (............................) 4.Drs. H.AR. Purmadi, SH Kwarda Jatim Anggota, (............................) 5.Dr. H.Sigit Muryono, M.Pd Kwarda Kaltim Anggota, (............................)

Selasa, 03 April 2012

JUAL PERLENGKAPAN PRAMUKA


http://arifudin.files.wordpress.com/2011/02/kedai-pramuka-online.png
Ketika menjelang tanggal 14 agustus setiap tahunnya, buah hati kita, adik kita, banyak yang kebingungan karena akan menghadapi hari jadi pramuka Indonesia. Apalagi yang mendaftar untuk menjadi pramuka garuda. Kadang kesana kemari untuk mencari dan membeli perlengkapan pramuka.

Memang kadang bulan agustus adalah bulan yang padat penuh dengan kegiatan, yaitu kegiatan tujuh belasan, dan memang biasanya berbagai lomba disatukan dengan even peringatan hari pramuka.

Nah bagi yang kesulitan mencari
 toko perlengkapan pramuka, sekarang sudah tidak perlu capek-capek untuk kesana kemari, karena di www.kedaipramuka.net sudah men-jual perlengkapan pramuka secara online. Jadi tunggu apalagi?, segera kunjungi dan dapatkan perlengkapan yang dibutuhkan :).

Senin, 19 Maret 2012

“Bangga menjadi Pramuka Indonesia.”


“Bangga menjadi Pramuka Indonesia.”Kalimat tersebut dijadikan semboyan dalam pencitraan Gerakan Pramuka yang dimotori oleh salah satu Kwartir Daerah di Indonesia. Kita sebagai anggota suatu organisasi memang harus bangga terhadap apa yang sedang kita tekuni, kita jalani, dan kita jadikan wadah pengembangan diri. Memilih Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang menjembatani antara masa anak-anak kita, menyeberangi masa remaja kita, dan meniti menuju masa dewasa tentu saja adalah salah satu pilihan terbaik yang dimiliki para pemuda, terutama pemuda Indonesia.Para insan pramuka tentunya masih mengingat betul alasan kedatangan Raja Swiss ke Indonesia khususnya ke Kwarda DIY dan Kwartir Cabang Kabupaten Magelang awal tahun 2012 kemarin. Menurut pandangan beliau Gerakan Pramuka adalah organisasi yang pantas mendapatkan julukan “Mesangger Of Peace”. Pembawa misi perdamaian. Kenapa? Karena kita tahu sendiri bahwa Gerakan Pramuka selain berasaskan Pancasila yang menyemaikan nilai-nilai luhur bangsa, organisasi yang dipimpin oleh Mantan Menteri Kesehatan ini juga tidak pernah memberikan celah-celah tumbuhnya bibit politik di dalamnya. Pramuka netral dalam artian yang sesungguhnya. Merupakan hal yang amat menyalahi asas dan prinsip yang sudah dipahami bersama jika pada unsur kegiatannya, pada visi pelaksanaannya, dan pada orientasi pembinaannya dibumbui “politik praktis”.Selain karena Gerakan Pramuka merupakan organisasi nonpolitik, organisasi ini juga memiliki struktur yang mengakar dengan Pemerintah dari jajaran nasional sampai pedesaan sehingga menyentuh hampir semua lapisan masyarakat. Mulai dari jabatan Ketua Majelis Pembimbing Nasional yang dirangkap oleh Presiden sampai dengan Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan yang pada umumnya dirangkap oleh Kepala Sekolah. Pramuka menjadi konsumsi yang terus dibutuhkan oleh para anak-anak, pemuda, maupun para pakar pendidikan atau kepemudaan di daerahnya. Mengapa? Karena meskipun sistem strutural Pramuka terintegrasi dengan Pemerintahan, namun pelaksanaan kegiatannya memiliki metode-metode yang jauh lebih fleksibel seperti Pendidikan di luar ruangan, belajar sambil melakukan, pengamalan sistem among, dan sebagainya. Betul sekali. Pramuka sangat portable, seperti filosofi pohon kelapa yang dapat tumbuh dimana-mana, Pramuka sangat sesuai apabila diterapkan sebagai pendidikan di lapangan, namun juga tidak kalah proporsional jika harus dituntut formal apabila bersinggungan dengan pejabat-pejabat sepaket dengan protokolernya yang begitu disiplin menginginkan performa terbaik.Dan yang patut kalian banggakan lagi adalah Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi yang diberi amanah untuk mengenakan bendera kebangsaan di seragam hariannya dalam bentuk setangan leher dan pita leher merah putih. Kita bandingkan saja dengan para tentara dan polisi dimana mereka merupakan tonggak pertahanan dan ketertiban bangsa Indonesia. Mereka bekerja siang dan malam, mengamankan, menertibkan, mempertahankan, berjuang, bahkan tak sedikit yang mengorbankan banyak hal termasuk harta, benda, waktu sampai nyawa demi negara. Sudah selayaknya kita bangga mengenakan seragam pramuka dengan berkalung setangan leher, karena orang-orang yang berjuang demi negara (baca: polisi dan tentara) saja tidak mendapat kehormatan untuk mengenakan merah putih di dadanya. Tapi kita, sebagai anggota gerakan pramuka kadang malah menganggap kain merah dan putih itu mengganggu atau bahkan membuat kita tidak nyaman beraktifitas apabila terus mengenakannya. Sekali lagi, seharusnya kita bangga diberi kesempatan untuk terus dan tetap menjaga simbol kemerdekaan bangsa kita yakni merah putih. Bahkan aturan untuk mengenakannya di leher menyimpan filosofi yang sangat mendalam yakni diharapkan dengan adanya merah putih yang ‘mengikat’ leher kita, kita memiliki kendali dalam berperilaku agar selalu dapat menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar kita. Merah putih di leher kita juga merupakan satu pesan dari para pendiri Gerakan Pramuka bahwa “anggota Gerakan Pramuka merupakan lapis kedua dari pertahanan bangsa, setelah Tentara Nasional Indonesia.” Luar biasa! Sekarang tanyakan pada diri kita, sudahkah kita menghargai setangan leher dan pita leher sebagai amanah estafet pertahanan bangsa? Pertahanan yang tidak hanya dinilai dari fisik saja, tapi juga pertahanan dalam hal sosial, budaya, pendidikan, dan masih banyak lagi.Gerakan Pramuka memang bukan segalanya tapi segalanya ada di Gerakan Pramuka. Pernyataan itu sangat tepat ketika kita mulai merambah ke dunia ke-Sakaan. Satuan Karya merupakan wadah pengembangan bakat dan minat anggota Gerakan Pramuka pada suatu bidang tertentu. Kenapa semuanya ada di Pramuka? Karena hampir semua aspek yang dinilai kontributif untuk bangsa terintegrasi dalam satuan karya. Bagi anggota Pramuka yang menyukai dunia militer, ada Saka Wirakartika yang siap membagi ilmu survival, navigasi darat, mountaineering dan berbagai keterampilan lain. Bagi yang tertarik dengan aeromodelling ada Saka Dirgantara yang menampung para calon perancang pesawat masa depan. Bagi yang tertarik dengan kelautan, Saka Bahari siap menjadi wadah pengembangan diri. Ada Saka Bhayangkara yang aksinya sudah tidak diragukan lagi untuk mengamankan dan menertibkan masyarakat di bawah bimbingan Kepolisian Negara Indonesia. Saka Bakti Husada bagi para anggota Gerakan Pramuka yang berminat dengan kesehatan. Saka Wanabakti, menampung anggota Gerakan Pramuka yang memiliki passion di bidang kehutanan,dan masih banyak Saka lain yang tentunya mampu mewadahi aktifitas kita, mampu mengembangkan kemampuan kita, dan yang terpenting adalah mampu memfasilitasi peran serta kita dalam membangun masyarakat sejak dini. Nah, satuan karya apa yang kalian minati?Apabila dijelaskan satu persatu, banyak sekali hal-hal yang membuat kita semakin bangga menjadi anggota Gerakan Pramuka. Namun tentunya masing-masing pribadi memiliki kebanggaan tersendiri dengan organisasi berjenjang ini. Mungkin hal terakhir yang bisa kita bahas mengenai kebanggaan sebagai anggota Gerakan Pramuka adalah mulai tersadarnya Pimpinan Bangsa kita (baca:Pak Presiden) mengenai seberapa pentingnya Gerakan Pramuka sebagai benteng perlindungan terhadap imbas negatif globalisasi sosial, budaya, dan teknologi yang menimpa remaja saat ini. Dengan ‘menitipkan’ amanahnya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga dan Menteri Pendidikan, setidaknya SBY mengawali Revitalisasi Gerakan Pramuka dengan rapi semenjak tahun 2006 sampai pada disahkannya UU No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.Gerakan Pramuka sudah mendapatkan perhatian dari seantero negeri. Mari buktikan bahwa kita sebagai anggota Gerakan Pramuka mampu menjadi Messanger Of Peace sekaligus kontributor Pembangunan Moral bangsa. Buktikan bahwa Gerakan Pramuka adalah solusi bagi dekadensi moral yang sedang menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Buktikan pula dengan sederhana, bahwa anggota Gerakan Pramuka mampu menjadi teladan di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Buktikan bahwa kalian bangga menjadi Pramuka!

Kamis, 01 Maret 2012

persiapan raimunas di papua



Persiapan penyelenggaraan Raimuna Nasional 2012 di Papua diperkirakan menelan dana Rp32 Miliar untuk perbaikan seluruh fasilitas seperti jalan, stadion, MCK (mandi, cuci, kakus) dan sebagainya, kata Ketua Harian Pramuka Cabang Papua, Amos Asmuruf, di Sentani, Rabu.

"Untuk menghadapi perhelatan akbar pramuka ini, mulai sekarang dilakukan pembenahan dan perbaikan seluruh fasilitas di bumi perkemahan Buper Waena (Kota Jayapura)," katanya.

Sehubungan itu, ia meminta dukungan material maupun moril dari seluruh kepala daerah di provinsi tertimur Indonesia ini.

Dikatakannya, untuk mensukseskan perhelatan akbar Pramuka tersebut Kwarda Papua harus mempersiapkan fisik dan SDM, karena Raimuna Nasional 2012 akan dihadiri puluhan ribu peserta baik dalam� maupun luar negeri termasuk kepanduan dunia.

Kata "Raimuna" berasal dari daerah Yapen, tepatnya dari Pulau Ambay, Papua.

Menurut Amon, Raimuna berasal dari kata Rai dan Muna yang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama.

Dalam dunia kepramukaan, Raimuna adalah sebutan untuk pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

Raimuna Nasional VIII yang diadakan pada 2003 merupakan Raimuna Nasional pertama yang diadakan diluar "kebiasaan" , Raimuna Nasional VIII diadakan di Taman Candi Prambanan-Yogyakarta , biasanya Raimuna Nasional diselenggarakan di Bumi Perkemahan WILADATIKA - Cibubur-Jakarta.

Rabu, 29 Februari 2012

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA UPACARA PENEGAK


KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 178 TAHUN 1979
PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA
............................
Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut : 
a. Kerapian setiap anggota ambalan
b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
c. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
d. Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana
e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pimpinan Sangga pindah ke tempat Pimpinan Sangga
f. Para Pimpinan Sangga sesudah laporan mengambil tempat disebelah kana barisan
g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para Pimpinan Sangga 
h. Pradana mengambil tempat didepan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku
i. Petagas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana pemimpin penghormatan
j. Pembacaan Dasa darma atau sandi Ambalan oleh petugas
k. Pembina Penegak membaca Pancasila diikuti oleh anggota Ambalan
l. Pengumuman dari Pradana/Pembina
m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan 

Pt. 39. Upacara Penutupan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut : 
a. Kerapian Setiap anggota Ambalan
b. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
c. 1) Pemimpi Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan
2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ketempat Pimpinan Sangga
d. Pradana menjemput pembina Penegak dan mengantarkannya kesebelah kanan barisan 
e. Pradana mengambil tempat didepan barisan sesuai dengan adat ambalan yang berlaku
f. Petugas bendera menunkan bendera untuj disimpan
g. Penbacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas
h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain
i. Pradana memimpin doa sesuia dengan agama dan kepercayaan masing-masing
j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak
k. Pradana membubarkan barisan

Pt. 40. Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan dengan jalan sebagai berikut : 
a. Tamu ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atua pembina
b. Pradana dan Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota ambalan
c. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan
d. Barisan dibubarkan, lanjutkan dengan acara latihan

Pt. 41. Upacara Peneriman Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan Latihan dengan jalan sebagai berikut:
a. Pradana mengumpulkan anggota Ambalan 
b. Tamu Ambalan berada ditempat yang telah disediakan
c. Penagak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan
d. Tamu Ambalan dijemput oleh petugas untuk menghadap kepada Ambalan
e. Pengantar kata Pradana / Pembina
f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calaon penegak
g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat
h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon
i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya diAmbalan
j. Ucapan selamat dari anggota Ambalandilanjutkan dengan acara latihan

Pt. 42. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri Calon Penegak lainnya pelaksanaannya diatur sebagai berikut:
a. Sangga kerja menyiapkan perlengkapan Upacara
b. Calon Penegak yang akan dilantik duantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri kehadapan Pembina 
c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan Calon

d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali kesangganya
e. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas kesebelah kanan depan Pembina, anggota Ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana atau petugas
f. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum antara Pembina dengan Calon
g. Pembina memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya
i. Ucapan janji Trysatya yang dituntun oleh Penbima Penegak,dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan didada kiri tepat dengan jantungnyakemudian disusul dengan penyematan tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri
j. Penghormatan ambalan kepada Penegak yang baru dilantik
k. Ucapan selamat dari anggota Ambalan
l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali kesangganya

Pt. 43 Upacara Kenaikan Tingkat Penegak Bantara Menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut:
a. Pradana atau Pembina Penegakmengumpulkan anggota Ambalan 
b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya kehadapan Pembina
c. Pembina mint peryataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan
d. Para pendamping kembali ketempat
e. Tanya jawab tentang SKU antara Pembina dengan Penegak Bantara yang akan naik tingkat
f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas kesebelah kanan depan Pembina
g. Pembina memberikan bendera Sang MerahPutih kepada penegak yang bersangkutan 
h. Pembina melepas tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya
i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh penagak yang bersangkutan
j. Penegak Bantara yang akan naik tingkat mengulang janji Trisatya, dituntun oleh Pembina dengan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan didadad kiri tepat dengan jantungnya
k. Pembina memimpin doa dengan agama dan kepercayaan masing-masing
l. Ucapan selamat dari anggota Ambalan 
m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara

Pt. 44. Upacara Pemberian Tanda kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan/ Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut: 
a. Penegak yang akan menerima TKK dipanggil kedepan Pembina
b. Tany jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi
c. Penyematan TKK dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina
d. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana, untuk meneruskan acara

Pt. 45. Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega dilakukan sebagai berikut:
a. Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
b. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kedepanPembina Penegak
c. Penjelasan Pembina bhw kepindahannya bukan karna kecakapannya melainkan karna usianya
d. Penegak yang akan pindah minta diri kepada Ambalan
e. Pembina menyerhkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega
f. Pembina Recana Pandega menerimanya ssuia dengan adat Recana yang berlaku

Pt. 46. Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal,diluar pertemuan rutin
a. Dilaksanakan oleh sangga kerja / panitia
b. Cara upacara tersebut meliputi:
1) Penjelasan Pembina
2) Penegak yang bersangkutan minta diri
3) Sambutan Wakil anggota Ambalan 

4) Kata pelepasan Pembina Penegak dan menyerahkan surat keterangan 
5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan Ambalan 
6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak
7) Ramah tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan 

SKU dalam bentuk WORD



1   1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

TRISATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasadarma

DASADARMA PRAMUKA

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih saying sesame manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin trampil dan gembira.
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

PENEGAK BANTARA 
1. Islam
- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
- Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu
- Mampu menjelaskan makna berpuasa serta jenis - jenis Puasa
- Tahu tata cara merawat jenazah
- Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat
- Dapat menghafal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut
Khatolik
- Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katoliki
- Dapat memimpin doa dan membangun membuat gerakan cinta pada keberagaman agama di luar gereja katolik
Protestan
- Mendalami hukum Kasih dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

Hindu
- Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia
- Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan persembahyangan sehari-hari dan hari besar keagamaan Hindu
- Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu.
- Dapat menjelaskan makna dan hekekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan.
- Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
- Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita.
- Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan
Buddha
- Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
- Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
- Menjelaskan sejarah Buddha Gotama
- Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung 
2. Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada 
sesama teman 
3. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik 
4. Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti 
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan 
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian
diperolehnya dari usaha sendiri 
7. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari 
8. Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan. 
9. Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali. 
10. Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali. 
11. Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka 
12. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia 
13. Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam 
pengembaraan. 
14. Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 
15. Dapat menjelaskkan tentang organisasi ASEAN dan PBB 
16. Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan. 
17. Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat. 
18. Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan 
sehari-hari. 
19. Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) 
cabang olahraga tim. 
20. Dapat menjelaskan perkembangan fisik antara laki-laki dan perempuan 
21. Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris berbaris 
kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan di tempat, 
22. Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan 
perilaku tidak sehat. 
23. Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut - turut 

PENEGAK LAKSANA 
1. Islam
- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam di muka pasukan Penggalang atau Satuan Penegak
- Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan sholat dan dapat mendirikan Sholat sunah berjamaah
- Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa serta dapat melakukan salah satu puasa sunah
- Memahami tata cara merawat jenazah
- Pernah menjadi amil zakat
- Dapat menghafal ayat tematik, dari alquran dan mampu menjelaskannya
Khatolik
- Memahami dan mendalami 7 sakramen
- Dapat menghafal dan menghayati akan riwayat salah satu Santo / Santa 
Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari
Protestan
- Dapat memberi kesaksian didepan jemaat atau teman sebaya
- Dapat berpartisipasi aktif dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan kemampuannya
- Telah mengikuti pengajaran Agama (Katekisasi)
Hindu
- Dapat menjelaskan sejarah kerajaan /candi – candi agama Hindu di Indonesia
- Dapat melafalkan dan bertindak sebagai pemimpin persembahyangan Panca Sembah.
- Dapat menjelaskan Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk untuk penyempurnaan kelahiran berikutnya.
- Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata
- Dapat melakukan gerakan dan menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan Yoga Asanas.
- Dapat melafalkan dan mengkidungkan lebih dari satu bentuk Dharma Gita
- Dapat menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni sakral keagamaan Hindu.
Buddha
- Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha;hari Waisak, Asadha, Kathina, Maggapuja)
- Saddha: Mendiskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka
- Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa
- Mendiskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan
- Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam tripitaka 
2. Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, 
sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya 
3. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan 
4. Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan bulan 
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian 
diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi 
keuangan 
7. Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik 
8. Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan 
9. Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali 
10. Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah 
11. Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan 
12. Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia 
13. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan perkemahan 
selama minimal 3 hari 
14. Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih
15. Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB 
16. Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang. 
17. Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna. 
18. Dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan pionering, yang dapat digunakan 
masyarakat Secara berkelompok . 
19. Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan menguasai 1 
(satu) cabang olahraga lainnya. 
20. Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi 
21. Dapat mempersiapkan susunan dan pelaksana upacara, telah mempersiapkan minimal 3 kali 
upacara, telah menjadi pelaksana upacara minimal 3 kali. 
22. Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan 
penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat. 
23. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari berturut-turut

Sabtu, 25 Februari 2012

PANTUN PENDIDIKAN



Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat
Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka
Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong
Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai
Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja

Kamis, 23 Februari 2012

UKHTI (saudara perempuan)

Ukhti, milikilah duri setajam mawar :)

 

oleh Prisca Khalifah Khalifah pada 1 Desember 2011 pukul 12:20
Bismillahirrahmanirrahim..
Mataku menangkap sesosok wanita yang duduk tak jauh dariku. Di angkot yang sesak dan pengap ini, dia asik dengan dunianya sendiri. Entah apa yang sedang dia lakukan, dia hanya tertunduk tapi tidak tidur namun mulutnya terus berkomat kamit.
Aku memperhatikannya karena dia paling berbeda dari orang-orang yang ada di dalam angkot ini. Baju panjangnya, kerudung di kepalanya, seolah-olah tidak mengganggunya dari kesumpekan angkot ini.
Aah..daripada mikirin keanehannya dengan segala komat kamitnya, lebih baik aku membalas senyuman cowok di depanku yang dari tadi memperhatikanku.
***
Sedikit kisah menarik dalam kehidupan yang dialami sebagian wanita dan sebagian wanita yang lainnya dengan sudut yang berbeda.
Ada wanita yang bangga menjadi objek perhatian orang lain terutama laki-laki, pakaian yang menonjolkan aurat ataupun dandanan yang mencolok seolah-olah sudah menjadi sebuah kewajaran. Justru bila wanita yang tidak menonjolkan atau tidak berdandan yang menarik akan dipandang aneh.
Katanya kalau nggak kelihatan auratnya, nggak gaul. Kalau nggak dandan, nggak eksis. Dan kalau-kalau yang lain, yang membuat banyak wanita perlu menonjolkan dirinya hanya untuk mendapatkan sebuah pengakuan dan sebuah kebanggaan diri. Kehormatan dan rasa malu seakan-akan punah begitu saja bila dihadapkan dengan keinginan untuk diperhatikan banyak orang.
Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Apa kamu sebagai wanita mau disamakan dengan punuk unta yang miring? atau kah kamu bangga dengan pakaian tapi telanjang? Berlenggak lenggok tanpa rasa malu apalagi menjaga kehormatan di depan yang bukan mahromnya. Coba kamu renungkan sejenak, apakah kamu enggan mencium bau surga padahal bau surga itu bisa tercium dari jarak ribuan kilometer?
Hanya karena ingin dibilang gaul, kamu rela disamkan dengan unta. Apalagi hanya gara-gara ingin diakui sebagai wanita yang tidak ketinggalan jaman dengan pakaian telanjang dan tabarruj, kamu dengan mudahnya merelakan surga. Naudzubillah.
Ukhti, karena kau adalah saudariku. Maka milikilah duri setajam mawar yang mampu melindungi dirimu dari keangkuhan pemangsa.
Ukhti, karena kau adalah saudariku. Maka milikilah duri setajam mawar yang mampu menjagamu dari sembarang tangan, karena dirimu bukan lah barang murah yang mampu disentuh siapapun dengan mudah.
Ukhti, karena aku sayang padamu. Maka milikilah duri setajam mawar melalui jilbabmu dan kehormatanmu karena kau adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia.
Wallahua’lam bish shawwab.